Daihatsu Terios adalah sebuah mobil jenis SUV yang diproduksi oleh Daihatsu. Anda tentu bisa menebak dari mana asal pabrikan Daihatsu Terios ini? Ya, Daihatsu memang berasal dari Jepang dan merupakan perusahaan mobil tertua di negeri Matahari Terbit itu.
Daihatsu sudah berdiri sejak 1951 dan tetap bisa bertahan hingga kini di tengah persaingan dengan berbagai pabrikan senegaranya. Sebut saja misalnya Honda, Mitsubishi, atau Toyota. Semuanya adalah produk dari perusahaan yang bermarkas di Jepang.
Daihatsu sendiri terkenal dengan produk-produknya yang kecil atau mungil. Daihatsu Terios tergolong pada SUV yang merupakan singkatan dari Sport Utility Vehicle. Ini merujuk pada kondisi Daihatsu Terios yang menggabungkan dua fungsi mobil sekaligus, sebagai pembawa penumpang dan pembawa barang.
Umumnya, mobil-mobil jenis ini dilengkapi dengan penggerak 4 roda yang biasa disingkat dengan istilah 4WD atau 4x4. Penggerak 4 roda merupakan sebuah istilah yang dipakai pada kendaraan yang memiliki tenaga penggerak pada keempat rodanya sekaligus. Kendaraan ini mempunyai kemampuan memadai untuk mendapatkan traksi yang cukup di segala kondisi jalan.
SUV dimaksudkan mampu menghadapi aneka medan sulit. Ketika berada di tanjakan terjal atau jalan berlumpur, SUV dapat berjalan dengan maksimal. Hal ini tentu menyulitkan bagi jenis kendaraan tertentu.
Namun buat SUV, kondisi seperti ini tidak akan jadi masalah. Itulah sebabnya mobil jenis ini biasa digunakan pada rally yang digelar di banyak tempat. Daihatsu Terios memiliki kelebihan ini, sebagai kendaraan yang bisa menghadapi kondisi jalan yang kurang ideal.
Daihatsu Terios dan Toyota Rush
Daihatsu "melempar" Daihatsu Terios ke pasaran pada 2006, bersamaan dengan diluncurkannya Toyota Rush. Kedua mobil ini memiliki kemiripan. Memang, keduanya merupakan hasil kolaborasi dari pabrikan pembuatnya, Daihatsu dan Toyota. Hal yang sama terjadi pada Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Kerjasama antara Daihatsu dengan Toyota mungkin banyak dipertanyakan orang. Bukankah keduanya bersaing sebagai pabrikan mobil asal Jepang? Dulu, keduanya mungkin memang bersaing ketat, namun kini tidak lagi.
Pasalnya, pada 1999 lalu secara resmi Daihatsu sudah menjadi anak perusahaan Toyota. Toyota sudah membeli saham Daihatsu sebesar 51%. Merger keduanya tentu diharapkan akan membawa kebaikan bagi kedua perusahaan. Itulah alasannya diciptakan Daihatsu Terios dan Daihatsu Xenia.
Sebelum masuk ke Indonesia, Daihatsu Terios terlebih dahulu sudah diperkenalkan di Eropa. Namun sepertinya penjualan produk-produk Daihatsu di benua itu kurang menggembirakan. Apalagi ketika mata uang Yen terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat dan Euro.
Hal ini berimbas pada angka penjualan yang terus menurun. Akhirnya, Daihatsu pun mengumumkan keputusannya untuk keluar dari pasar Eropa, efektif berlaku pada tahun 2013. Sungguh bukan kabar yang menggembirakan bagi pabrikan mobil ini.
Daihatsu Terios tergolong sukses penjualannya di Indonesia, begitu juga dengan Daihatsu Xenia. Terbukti perusahaan ini rela menggelontorkan dana hingga mencapai 20 miliar yen atau senilai lebih dari 230 juta dolar Amerika untuk membangun pabriknya di Indonesia.
Nantinya pabrik ini akan memproduksi mobil berukuran kecil dan diprediksi akan menghasilkan mobil hingga 100.000 unit setiap tahunnya. Pabrik ini sedang dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 70.000 meter persegi dan diperkirakan akan segera beroperasi pada akhir tahun 2012.
Pembangunan pabrik seperti ini tentu diharapkan akan memberi banyak keuntungan bagi masyarakat Indonesia. Selain untuk alasan pajak, juga diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga berimbas pada menurunnya angka pengangguran. Angka ini memang membuat prihatin karena Indonesia merupakan negara Asia dengan angka pengangguran terbesar.
Sekilas Tentang Daihatsu Terios
Daihatsu Terios pertama kali diluncurkan di Indonesia pada akhir tahun 2006 oleh PT Astra Daihatsu Motor. Daihatsu Terios yang diluncurkan pertama kali adalah versi long wheelbase dengan kapasitas untuk 7 orang penumpang dewasa. Daihatsu Terios yang beredar di Indonesia memiliki beberapa jenis, yaitu Standar, Deluxe M, dan Deluxe A.
Dari segi fisik, tidak ada perbedaan antara ketiganya. Daihatsu Terios sendiri sering dianggap sebagai generasi kedua Daihatsu Taruna. Memang Daihatsu Taruna sudah tidak diproduksi lagi. Secara fisik, bentuknya pun sangat mirip.
Jadi, tidak salah jika masyarakat awam beranggapan demikian karena memang terbukti banyak kesamaan keduanya.
Desain Daihatsu Terios memang sangat gagah. Mobil ini mempunyai ukuran 4405 x 1695 x 1695 mm. Berat kosong tipe standar mencapai 1135 kg. Terios sendiri mempunyai mesin bertipe 3SZ-VE DOHC VVT-i berpendingin air. Rem depan yang digunakan sendiri tipe disc cakram tanpa booster. Daihatsu Terios dikenal sebagai mobil yang cukup tangguh.
Secara fisik, desain keduanya tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya saja Toyota Rush didesain hanya untuk 5 orang penumpang. Jok belakang di dalam Toyota Rush bersifat opsional.
Berbeda dengan Daihatsu Terios yang jelas diperuntukkan bagi tujuh orang penumpang. Jadi, isi Daihatsu Terios memang lebih banyak dibanding dengan Toyota Rush.
Seperti mobil lainnya, Daihatsu Terios dapat dimiliki dengan dua cara, pembelian tunai atau dengan cara kredit. Anda tinggal menghubungi dealer terdekat untuk mendapatkan mobil impian. Untuk kategori SUV, Daihatsu Terios memang tergolong laku.
Fisiknya memang menawan, terkesan kokoh dan jantan. Apalagi harganya pun tidak semahal Toyota Rush. Mungkin itu yang menjadi pertimbangan saat orang memilih Terios.
Perbedaan harga antara Toyota Rush dan Daihatsu Terios tidak hanya satu atau dua juta, melainkan lebih. Bagi banyak orang, pertimbangan akan harga tentu menjadi salah satu faktor penting saat memilih untuk membeli mobil.
Harga yang terpaut jauh tentu akan membuat orang berpikir ulang. Kecuali bagi penggemar berat produk dari pabrikan tertentu.
Masalah fanatisme memang tidak bisa diukur dengan uang. Jika seseorang sudah fanatik terhadap merek tertentu, maka akan sulit untuk berpaling ke merek lainnya. Konsumen loyal seperti inilah yang sangat disukai oleh pemilik merek.
Selain harganya yang tergolong murah, jenis SUV juga belum terlalu banyak di Indonesia. Kalaupun ada, biasanya harganya tergolong mahal, buatan pabrikan terkenal dari Jepang atau Eropa.
Masyarakat Indonesia sepertinya lebih memilih mobil jenis city car, minibus, atau MPV. Coba saja perhatikan mobil-mobil yang berseliweran di jalan raya. Model SUV cukup jarang beredar. City Car ada begitu banyak, hasil dari berbagai pabrikan. Begitu juga dengan minibus.
City Car mungkin jadi pilihan karena tergolong mungil dan tidak makan tempat saat parkir. Sayang, penumpangnya tidak banyak. Hanya sekitar 5 orang penumpang dewasa. Namun mobil jenis ini memang sangat populer belakangan ini.
Sebenarnya, Daihatsu sendiri memproduksi mobil jenis city car. Akan tetapi, sepertinya tidak terlalu menuai sukses. Sementara mobil jenis minibus mungkin dianggap cocok dengan masyarakat Indonesia yang masih sangat kental kekeluargaannya.
Apalagi biasanya keluarga di Indonesia mempunyai beberapa orang anak sekaligus sehingga memiliki mobil jenis minibus akan membuat perjalanan menjadi lebih nyaman.
Daihatsu Terios terus melakukan perbaikan agar menjadi mobil yang nyaman dikendarai meski dalam kondisi jalan yang bumpy dan bergelombang. Terios dilengkapi dengan ground clearance yang tinggi untuk menghadapi masalah ini.
Begitu juga dengan kualitas suspensi yang semakin meningkat. Sistem AC juga terus diperbaiki untuk menjaga agar kondisi di dalam mobil tetap nyaman.
Electric Power System pun diciptakan dengan maksud untuk membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat.
Juga ada one touch tumble yang memudahkan akses keluar-masuk bagi penumpang di barisan paling belakang. Sekaligus mempermudah penempatan dan penyusunan barang-barang. Daihatsu Terios memang layak dijadikan pilihan kendaraan.