Jalanan Macet? Itu Sudah Biasa

Jalanan Macet? Itu Sudah Biasa

Masalah kemacetan mungkin sudah terlalu sering jika dibahas. Tetapi, ketika Anda melihat kenyataan dalam kehidupan, maka Anda tidak mungkin mengabaikan kondisi jalanan macet setiap hari. Apalagi ketika Anda ikut terjebak dalam barisan kendaraan yang macet di jalur sibuk. Berbagai macam perasaan kesal berkecamuk dalam hati.

Jalanan macet di negeri ini mungkin sudah menjadi sesuatu yang lazim, bahkan jika tidak macet, maka orang akan kebingungan dan bertanya-tanya, mengapa tidak macet? Apakah akan ada pejabat yang mau lewat jalan ini? 

Di setiap kota, kemacetan jalan merupakan permasalahan krusial yang terus saja berkembang dan menjadi permasalahan nasional. Isu kemacetan jalan menjadi pekerjaan rumah yang semakin lama semakin rumit. Bahkan tidak terselesaikan walaupun berbagai upaya dilakukan untuk menguraikan masalah tersebut.

Kemacetan Menjadi Ciri Khas Sebuah Kota

Sebuah kota dan kemacetan mungkin sekarang ini sudah seperti saudara kembar. Setiap kali perubahan kondisi, maka salah satunya akan segera terpengaruh. Mereka selalu berusaha berada pada kondisi dan posisi yang sama. 

Jika jalur jalan bertambah, maka jumlah kendaraan bertambah, tetapi jika jumlah kendaraan bertambah, ternyata jalur jalan tidak bertambah.

Berdasarkan kondisi di lapangan, maka penyebab jalanan macet ada beberapa hal, misalnya:

Jumlah Kendaraan Terus Bertambah

Jalanan Macet? Itu Sudah Biasa

Produk kendaraan tiap tahun bertambah banyak. Mereka memproduksi berdasarkan jumlah permintaan atau kondisi pasar. Setiap saat, kendaraan baru yang turun ke jalanan semakin banyak dan terus bertambah banyak. Ini merupakan kondisi yang tidak dapat kita pungkiri.

Pertumbuhan tingkat kualitas kehidupan ekonomi masyarakat telah menjadi pemicu meningkatnya pertumbuhan produksi berbagai barang teknologi, termasuk dalam hal ini adalah produksi kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

Tingkat pertambahan jumlah produksi kendaraan tentunya berdampak pada semakin bertambah rapatnya deretan kendaraan di jalan raya. Jarak yang seharusnya dapat ditempuh selama tiga puluh menit, tetapi karena kemacetan yang terjadi, maka dapat berubah menjadi satu jam.

Panjang Jalur Jalan yang Lambat Pertumbuhannya

Panjang jalur jalan yang selama ini dipergunakan sebagai sarana mobilitas kehidupan memang sangat lambat perkembangannya. Bagaimana kita dapat memperpanjang jalur jalan jika jaraknya memang begitu? Tetapi pertanyaan tersebut seharusnya dijawab dengan menambah jumlah jalurnya, bukan panjang jalurnya.

Sejak dahulu, Mojokerto ke Surabaya berjarak sekitar 50 km, maka kita tidak mungkin memperpanjang jarak ini. 

Kita hanya dapat menambah jumlah jalur yang mengarah ke Surabaya atau sebaliknya sehingga kendaraan tidak terkumpul pada satu jalur. Kita seharusnya memecah konsentrasi kendaraan sehingga tidak terpusat pada satu jalur tetapi terbagi dalam sekian jalur.

Untuk kondisi tersebut, maka kita harus membuka jalur jalan yang baru. Dengan jalur jalan yang baru ini, maka konsentrasi kendaraan terbagi pada beberapa jalur dan selanjutnya kita tidak akan menemukan kemacetan pada jalur tersebut. Jalur-jalur baru ini kita jadikan sebagai jalur alternatif yang secara singkat menghubungkan dua jarak.

Perlu Kebijakan Khusus Untuk Kendaraan

Untuk mengkondisikan jalur jalan agar mampu mengkontribusi kebutuhan masyarakat, maka salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah membatasi jumlah produk kendaraan negeri ini. Seharusnya pemerintah menerapkan kebijakan dalam produk kendaraan. Tidak seperti sekarang.

Tingkat pertumbuhan atau pertambahan jumlah kendaraan di negeri ini memang sangat tinggi. Setiap harinya sangat banyak kendaraan baru yang turun dan memasuki jalur jalan. 

Hal tersebut jelas menambah panjang deretan kendaraan di jalan. Deretan inilah yang selanjutnya menyebabkan kemacetan di sepanjang jalur jalan yang kita maksudkan.

Jalanan macet, secara umum disebabkan karena kapasitas jalur sudah tidak berimbang lagi dengan jumlah kendaraan yang ada.

Hal ini dapat terjadi, salah satunya karena kebijakan produksi yang tidak terbatasi. Pabrik begitu saja memproduksi kendaraan, tanpa mempertimbangkan tingkat pertambahan jalur jalan.

Sebenarnya, dapat mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalan raya jika kita secara serempat bersama-sama mengkondisikan jalan raya. 

Jangan terlalu terburu keinginan untuk dianggap negara maju dengan menunjukkan banyaknya produk teknologi di jalan raya, tetapi tidak tertangani masalahnya, justru hal tersebut menjadi permasalahan yang sangat krusial bagi bangsa besar ini.

Topik Terkait

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama