Pacu Adrenalin Anda dengan Motor Drag

drag-bike

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan motor drag ? Secara sederhana, motor drag atau ada pula yang mengatakan drag bike adalah sebuah sepeda motor yang telah diolah sedemikian rupa untuk menambah kecepatan dan merubah penampilan dari motor standar. 

Jenis motor ini memang dikhususkan untuk dipergunakan dalam perlombaan adu kecepatan di arena drag race.

Drag race atau arena pacu motor itu sendiri menggunakan jalanan lurus atau jalan beraspal. Panjang dari arena balap motor ini biasanya sekitar 1300 kaki. Penilaiannya memang sederhana, yaitu motor yang pertama mencapai garis finish, itulah yang keluar sebagai juara. 

Belakangan ini di Indonesia sendiri, semakin banyak ajang lomba motor drag dan selalu kebanjiran peminat baik sebagai pembalap maupun penonton.

Adu balap motor ini memang selalu memacu adrenalin, tidak saja bagi pengendara atau pembalap, tapi juga bagi para penonton. Arena ini memang murni adu kecepatan di jalan lurus tanpa hambatan. 

Berbeda dengan arena sirkuit motor GP yang berliku, di arena drag race benar-benar jalan lurus dan para pembalap dituntut memacu kendaraannya secepat mungkin untuk memenangkan pertandingan.

Penampilan motor ini memang tidak sedap dipandang karena hanya terlihat badan besi dan roda, tanpa ada body dan fiber penutup rangka. Tapi itulah motor drag yang diciptakan untuk dipacu kecepatannya di jalanan yang lurus.

Oleh karena motor ini dibuat untuk dipacu kecepatannya di jalanan lurus, maka ketika akan memodifikasi motor biasa menjadi motor drag, hal yang pertama mendapat perhatian tentu saja bagian mesin. 

Bagian-bagian dari mesin seperti kruk as, karburator, klep, stroke, dan tentu saja ratio kecepatan yang mendapat perhatian dan perlu diganti.

Pada proses penggantian dan modifikasi bagian-bagian inilah yang paling menguras keuangan apabila ingin memodifikasi motor standar menjadi motor drag. Setelah bagian mesin dimodifikasi, bagian lainnya adalah memodifikasi bagian knalpot, velg, kaki-kaki, dan tentu saja shockbreaker. 

Menurut keterangan yang biasa memodifikasi motor standar menjadi motor ini, diperlukan biaya puluhan juta rupiah. Jadi, kalau sekedar iseng terlalu mahal untuk memodifikasi motor standar menjadi motor ini.

Motor Drag - Adu Pacu dan Komunitas

drag-bike

Untuk ajang perlombaan balap motor drag nasional, ada beberapa kelas utama yang dipertandingkan. Tentu saja masing-masing kelas berbeda kategori dan berbeda pula set up motor tersebut. 

Dari kelas dewasa nasional, Indonesia telah punya seorang dragbiker yang handal, salah satunya adalah Eko Chodox yang dalam beberapa ajang tingkat nasional tetap mendominasi.

Menurut catatan dapurpacu.com, antusiasme penonton dan pembalap motor ini semakin hari semakin berkembang pesat. Awalnya memang tak sedikit yang dimulai dari arena balapan liar di jalanan atau lebih populer dengan istilah trek-trekan. 

Akhirnya, induk organisasi nasional pecinta motor, IMI (Ikatan Motor Indonesia) telah mengagendakan ajang balap bagi para penggemar motor ini sebagai cara mengantisipasi semakin maraknya balapan liar di jalanan.

Agenda tersebut termasuk juga mengadakan persuasi kepada para pembalap motor ini yang terbiasa balapan di jalanan dengan tidak didukung peralatan keselamatan yang memadai. Hal tersebut mengakibatkan setiap terjadi kecelakaan seringkali berakhir dengan kematian. 

Memang tidak bisa dipungkiri bila menelisik asal mula para pembalap motor drag di Indonesia adalah lahir dari balapan jalanan. Berbeda dengan para pembalap motor ini di luar negeri yang sejak awal sudah dirancang untuk keperluan terjun di lintasan jalan raya. 

Begitu pula ketika menelisik spesifikasi motornya, untuk motor drag di luar negeri cenderung canggih, elegan, dan besar.

Sementara itu, sepeda motor untuk keperluan balapan motor ini di Indonesia, justru sebaliknya cenderung ke arah minimalis dan minim perkakas. 

Menurut keterangan Harry Novrian salah seorang ahli modifikasi motor ini di Indonesia, modifikasi motor ini di Indonesia cenderung bersih, artinya motor itu menjadi benar-benar enteng. 

Membuat atau memodifikasi sepeda motor menjadi motor ini dimulai dari konsep chassis yang tepat. Chassis baru yang didatangkan khusus untuk motor drag buatan Jepang sekitar 10 sampai 25 juta rupiah. 

Bila chassis ini masih dinilai belum terlalu enteng, biasanya ahli modifikasi akan membuat lubang untuk mengurangi beban. Di samping itu mengganti kaki-kai dengan yang ringan, stang jepit, ban khusus, letak posisi duduk, dan tentu saja mesin yang telah disesuaikan untuk balapan.

Namun, membuat ringan sepeda motor ini bukan perkara mudah, karena sekalipun ringan harus memiliki persyaratan lain yaitu tidak melayang ketika digeber dengan kecepatan tinggi. Di sinilah susahnya, di satu sisi harus seringan mungkin dan di sisi lain tidak melayang saat dalam kecepatan tinggi. 

Sejarah munculnya motor ini di Indonesia memang sulit ditelusuri. Hal ini berbeda ketika kita menelisik sejarah motocross dan road race. Tapi beberapa pengamat meyakini bahwa motor ini mulai ada di Indonesia sejak tahun 1995. 

Namun, oleh karena kegiatan balapan kecepatan di jalanan ini kurang terselenggara dengan rutin dan terkoordinasi, maka perkembangannya sempat timbul tenggelam.

Pada akhirnya yang muncul justru kesan bahwa balapan motor ini adalah balapan jalanan yang dilakukan secara liar. Padahal, untuk memodifikasi motor standar menjadi motor ini, bisa menguras uang puluhan juta rupiah. Artinya, bisa setara dengan 2 atau bahkan tiga motor standar baru.

Misalnya saja sepeda motor standar Kawasaki Ninja, bila dimodifikasi menjadi motor ini bisa menghabiskan uang sepuluh juta rupiah. Artinya, tidak benar bahwa untuk balapan motor ini dilakukan secara liar dan sekedar kegemaran. 

Pada akhirnya, IMI memang mengakomodasi kegiatan para pembalap motor ini sehingga kegiatannya terlihat lebih teratur dan resmi.

Motor Drag - Standar Keselamatannya Masih Kurang Diperhatikan

Sekalipun para penggemar dan pembalap motor drag telah resmi menjadi bagian dari IMI, tapi dalam hal memperhatikan faktor keselamatan para pembalap, banyak pengamat balapan justru memandang peraturan yang dikeluarkan IMI terlihat masih rancu. 

Bisa jadi karena kegiatan balapan motor ini belum semapan balapan mobil drag. Tapi kalau berbicara masalah keselamatan, tentu saja jangan hal ini dijadikan alasan.

Peraturan keselamatan yang dipandang para pengamat balapan motor yang dikeluarkan IMI masih terlihat rancu adalah tentang spesifikasi perlengkapan keselamatan dan kegiatan balapan. 

Dalam peraturan yang dikeluarkan IMI dijelaskan bahwa perlengkapan balapan motor drag adalah menggunakan helm standar balapan dan mengenakan jaket tebal.

Padahal seharusnya perlengkapan itu disamakan dengan kegiatan pada ajang road race, yaitu mengenakan helm standar dan wearpack khusus untuk balapan, sekalipun resiko kecelakaannya lebih kecil dibanding pada saat road race. 

Bukti kurang seriusnya perhatian IMI juga terlihat pada perhatian kepada peserta agar membuat standar khusus modifikasi seperti apa yang diperbolehkan, sehingga untuk kelas yang sama tidak berbeda atau berlebihan dalam hal modifikasi.

Sejauh ini, pabrikan dan perusahaan suku cadang hanya baru sebatas menyediakan komponen untuk keperluan modifikasi motor ini, tanpa berusaha merangkulnya lebih jauh. 

Padahal kalau dari sisi catatan kecepatan yang berhasil diraih para peserta, tidak kalah bila dibanding dengan para pembalap motor ini dari luar negeri.

Dalam hal ini, IMI belum terlihat kiprahnya selain mengagendakan kegiatan balapan resmi. Mungkin semua pihak yang terlibat dalam balapan motor ini baru berangkat dari rasa khawatir dan mencoba memfasilitasi agar kegiatan balapan liar di jalanan bisa ditekan belum berbicara masalah prestasi.

Indonesia memiliki bibit-bibit para pembalap motor ini yang siap berkompetisi di tingkat lebih tinggi, di samping tentu saja memiliki banyak pebalap jalanan liar. Namun, lambat laun pembalap motor drag memerlukan pula apresiasi dan perhatian lebih dari semua pihak.

Topik Terkait

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama